Menahan diri untuk tidak menunjukkan eksistensi memang sangat sulit. Apalagi jika akan mendatangkan pujian dari orang lain. Seketika diri makin terpancing, hingga foto pribadi diunggah ke publik. Memang tidak salah mengupload foto pribadi, namun perlu diketahui bahwa foto pribadi bisa mendatangkan fitnah bagi lelaki. Karena meskipun foto yang unggah dengan berpakaian syar'i. Akan tetapi kita tidak pernah tahu, orang yang melihat foto tersebut akan biasa saja atau malah tertarik! Seseorang yang pikirannya kotor dan daya nafsunya tinggi, ketika melihat wanita dengan berpakaian tertutup sekalipun, dia masih bisa berfikiran tidak jernih.
Realita hari ini menunjukkan jika wanita semakin bermudah-mudahan. Menggorbankan kehormatan demi konten semata. Kepopuleran menjadi standart hidup wanita masa kini. Dimana yang trend lebih digandrungi padahal merendahkan harga diri. Batasan aurat tidak diperdulikan lagi, yang penting berpenampilan modis. Menggabaikan tabarruj dengan alasan agar di lirik lelaki tajir. Bahkan sikap hedonis semakin melekat dan menjadi kebiasaan yang sudah mendarah daging. Nongkrong sana sini, uang dihamburkan untuk hal yang tidak penting. Lebih mengutamakan keinginan daripada kebutuhan, semua itu demi kepopuleran semata.
Era globalisasi dimana perkembangan zaman semakin pesat, dibarengi dengan masuknya budaya-budaya barat yang tidak difiltrasi, sehingga mampu mempengaruhi wanita muslim. Segala hal yang berbau budaya barat lebih digemari, dan yang berhubungan dengan aturan syariat dianggap mengekang diri. Lebih suka ke diskotik daripada ke masjid, pakaian mini lebih disukai dibandingkan gamis yang cenderung menutupi. Perzinahan sudah menjadi hal yang biasa, bahkan aktivitas aborsi sudah tidak ditakuti (Nauzubillah). Kini menikah karena telah hamil duluan bukanlah suatu aib, akan tetapi menjadi kebanggaan tersendiri. Fitrah manusia ketika sudah melakukan maksiat seharusnya malu dan menyembunyikannya dari publik, tetapi berbeda dengan situasi saat ini.
Miris melihat kenyataan ini, beginilah cerminan dari budaya barat yang diadopsi. Sasaran yang menjadi korban adalah wanita muslim, padahal di dalam islam wanita mendapatkan tempat terbaik, serta dianggkat harkat dan martabatnya, diberikan pakaian terbaik dan di didik agar memiliki akhlak terpuji. Mahkota kemuliaan seorang wanita adalah terletak pada rasa malunya. Apabila rasa malunya telah hilang, maka hidupnya sesuka hati tanpa arah, bertindak tanpa berpikir karena yang mendominasi adalah nafsu bukan akal. Ketika urat malunya sudah putus, segala tindakan dilakukan tanpa aturan, tidak lagi memperdulikan apa yang telah diperbuat, meski sudah melanggar hukum syariat. Sebagai wanita muslim yang harus dijaga adalah kehormatan diri, karna itu sangat berarti dan tidak bisa di beli dengan iming-iming materi. Hukum alam menyatakan jika wanita dilihat dari masa lalunya, sedangkan laki-laki dilihat dari masa depannya. Sejatinya kita tidak boleh menghakimi masa lalu seseorang, akan tetapi hukum alam masih berlaku ditengah masyarakat. Maka dari itu, teruntuk wanita muslim, tetaplah jaga kehormatan dan raihlah mahkota kemuliaanmu dengan selimut rasa malu yang dibarengi dengan ketakwaan.

Komentar
Posting Komentar